Respons Biasa Jepang Saat Pandemi Covid-19

Respons Biasa Jepang Saat Pandemi Covid-19

Sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian di Inggris mengungkapkan Jepang adalah salah satu negara dengan respons yang biasa-biasa saja, terhadap infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Laporan yang dirilis Rabu (17/6), menyebutkan bahwa negara di Asia Timur itu mencetak 2,89 dari 4 poin.

Penelitian yang dirilis majalah The Economist itu menyebut bahwa Jepang berada dalam kategori ‘fair’ di mana penilaian juga mencakup perbanding langkah dan respons terhadap pandemi di sejumlah negara maju lainnya. Negeri Matahari Terbit menerima nilai yang buruk dalam hal jumlah tes dan tes Covid-19, tetapi mendapat nilai tinggi untuk sistem perawatan kesehatan dan angka kematian terkait penyakit ini.

Jepang menempati peringkat 13 dari 21 anggota negara yang termasuk dalam Organisasi untuk Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan. Selandia Baru meraih skor tertinggi dalam penilaian respons negara terhadap Covid-19, yaitu 3,67 poin, sementara Belgia adalah yang terendah, dengan 2,11 poin.

Di Jepang, hingga saat ini sebanyak 17.628 kasus Covid-19 dikonfirmasi dengan jumlah kematian adalah 931. Sementara jumlah pasien yang dinyatakan pulih 15.850 orang.

Negara itu telah dikritik terkait respons terhadap Covid-19 sejak awal, karena tak ada lockdown yang diberlakukan. Hanya ada status darurat yang ditetapkan Pemerintah Jepang pada awal April hingga akhir Mei, dalam langkah mengendalikan penyebaran virus.

Namun, selama keadaan darurat, sesuai hukum yang berlaku, Pemerintah Jepang tidak dapat memaksakan penutupan atau memberi sanksi pada bisnis yang tetap dibuka. Tempat bermain pachinko, atau permainan ketangkasan yang juga dikenal sebagai judi legal di negara itu menjadi salah satu yang dilaporkan tetap beroperasi saat masa darurat.

Laporan dari The Economist muncul saat evaluasi kebijakan Covid-19 dari negara-negara di seluruh dunia untuk mempersiapkan gelombang dua Covid-19 dilakukan. Australia, Denmark, Jerman, dan lainnya bergabung dengan Selandia Baru dalam kelompok negara yang dinilai “sangat baik.”

Penilaian “baik” diberikan kepada negara-negara termasuk Amerika Serikat (AS) yang memiliki jumlah kasus Covid-19 dan kematian terkait penyakit tertinggi di dunia. Korea Selatan (Korsel) dan Swedia juga mendapat peringkat ‘fair’ seperti Jepang.

Dilansir Japan Times, analisis dalam survei juga melibatkan kualitas tanggapan, berdasar jumlah tes Covid-19 yang dilakukan serta kematian, hingga fasilitas perawatan kesehatan secara menyeluruh, selain untuk infeksi virus ini. Faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah seperti proporsi populasi berusia lanjut, yang menghasilka indeks pada skala 4 poin.

Sejak Desember 2019, virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China. Sejak saat itu, virus terus menyebar secara global.

Berdasarkan data Worldometers hingga Kamis (18/6) terdapat 8.406.660 kasus Covid-19 dan 451.429 kematian di seluruh dunia. Sementara, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh adalah 4.417.386 orang.

 

sumber : https://republika.co.id/berita/qc4cmt382/respons-biasa-jepang-saat-pandemi-covid19

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.